Penumpang Gelap Bertahan 11 Hari di Kapal Tanker dari Nigeria Menuju Spanyol
Dalam perjalanan kapal tanker Althini II dari Nigeria menuju ke Spanyol ditemukan adanya tiga penumpang gelap di dalamnya yang duduk tepat di daun kemudi kapal. Penumpang gelap tersebut telah bertahan dalam perjalanan selama 11 hari di kapal tersebut tanpa diketahui oleh awak kapal lainnya.
Diketahui terdapat foto yang dibagikan dari pihak penjaga pantai sebagai bentuk dokumentasi yang menunjukkan adanya tiga pria yang duduk di daun kemudi tepat di luar buritan dari kapal tanker minyak Althini II. Kondisi dari ketiga pria tersebut dengan jarak kaki kurang satu meter tepat dari permukaan air laut.
Petugas yang berada di gran canaria sebagai salah satu lokasi kapal tanker harus berlabuh akhirnya melarikan penumpang gelap tersebut ke rumah sakit terdekat. Sehingga pria sebagai penumpang gelap memperoleh perawatan karena mengalami dehidrasi sedang.
Padahal, Althini II yang menggunakan bendera Malta telah tiba di Las Palmas, Gran Canaria Spanyol sesudah melalui perjalanan berlayar dari Lagos, kota terbesar di Nigeria. Perjalanan panjang tersebut melampaui 2.700 mil laut lebih atau kisaran 4343 km sesuai data yang telah dikumpulkan dari situs pelacakan maritim.
Dengan perbandingannya, panjang wilayah Indonesia dengan hitungan jarak Sabang sampai Merauke sesuai dengan garis imajiner bisa mencapai 5245 km. Dari kantor berita Spanyol yaitu EFE telah memberitakan bahwasanya orang-orang sebagai penumpang gelap tersebut hanya dilakukan pemeriksaan dari petugas medis yang berada di dermaga tepat ditemukannya ketika pria, kemudian langsung dibawa ke rumah sakit.
Sebenarnya, kejadian seperti ini bukan pertama kalinya kapal tanker menemukan penumpang gelap tepat di bagian daun kemudi kapal. Bagian ini memiliki bentuk layaknya sirip dengan ukuran besar yang sangat mirip seperti pisau berada di bawah kapal dan biasanya dimanfaatkan sebagai kemudi.
Penumpang gelap dari ketiga pria tersebut mengalami hipotermia dan menjadi penumpang ilegal yang berasal dari Nigeria. Tidak hanya mengalami hipotermia, namun juga disorientasi dan dehidrasi.
Kedua pria sudah dideportasi untuk dikembalikan ke Nigeria dan pria yang satunya baru kembali pulih dari rumah sakit. Sampai saat ini sudah beredar foto penyelamatan dari para imigran yang mulai menyebar ke seluruh dunia di berbagai situs berita yang menginformasikan adanya ketiga penumpang ilegal di daun kemudi kapal tanker.
Pada proses penyelamatan dari ketiga penumpang gelap tersebut harus melibatkan Salvamar Nunki yang menjadi milik dari penjaga pantai Spanyol. Dari pekerja yang berada di tempat melakukan pemindahan terhadap ketiga orang tanpa kekuatan karena mengalami hipotermia dan tubuhnya sudah lemah.
Kru Alayon merupakan pelaut Juan Carlos Garcia serta mekanik Gabriel Ponce memiliki peranan yang sangat penting dan telah memenuhi persyaratan pada situasi tersebut. Kemampuan yang dimilikinya sesuai dengan syarat dari badan keselamatan dan penyelamatan maritim Spanyol.
Sebenarnya, kapal penyelamatan ini bukan pertama kalinya terjadi sebagai berita utama yang cukup menggemparkan media. Di tahun 2021 lalu, Salvamar Nunki juga menjalankan tugasnya dengan penuh tanggung jawab dalam melakukan evakuasi terhadap 59 penumpang dari Kapal Feri Bentago Express yang terdampar tepat berada di pintu masuk Pelabuhan Las Nieves.
Penjaga pantai Spanyol mengatakan bahwasanya Nunki harus berlayar sampai jauh untuk menyelamatkan banyak nyawa dari penumpang kapal. Selain itu, untuk kasus penumpang ilegal sebenarnya juga sudah ada sejak lama dan ini bukan pertama kalinya yang menumpang di kapal tanker.
Di tahun 2020, terdapat anak laki-laki yang usianya 14 tahun dan memulai perjalanan jauh dari Lagos menuju ke Gran Canaria. Anak tersebut mengaku telah menghabiskan semua perjalanan yang membutuhkan waktu hingga 15 hari berada di kemudi kapal tanker yang memanfaatkan bahan bakar cukup besar.
Penumpang ilegal dari anak laki-laki tersebut ditemukan berada di kapal tanker dan setibanya di Spanyol diberikan perawatan dengan dilarikan di rumah sakit. Anak tersebut sudah bertahan hidup berada di air asin dan bergantian tidur di lubang tepat berada di atas kemudi bersama orang lain yang saat itu juga tengah bersamanya.
Setelah ditemukan, kondisinya sangat lemah dan mengharuskan untuk dibawa ke rumah sakit. Insiden seperti ini juga terjadi di tahun yang sama, terdapat empat orang yang telah ditemukan di bagian kemudi kapal tanker minyak Norwegia yaitu champion pula yang sudah melakukan perjalanan cukup jauh dari Lagos Nigeria ke Las Palmas.
Dari laporan yang telah dikumpulkan oleh situs saat itu menyatakan bahwasanya penumpang ilegal pada kapal tanker telah bersembunyi pada sebuah ruangan yang berada di bagian belakang kemudian hingga 10 hari lamanya di perjalanan laut. Banyaknya jumlah imigran yang melakukan penyeberangan melalui kapal dengan keberangkatan dari Afrika Barat menuju kepulauan canari milik dari Spanyol terus mengalami peningkatan yang cukup signifikan pada beberapa tahun terakhir ini.
Meskipun mereka harus melalui perjalanan yang sangat panjang, berbahaya hingga mematikan, namun tidak mengurangi niatnya dalam ikut serta di bagian kemudi kapal tanker supaya tiba di negara tujuan. Tepat di tahun 2021 lalu, Organisasi Internasional Untuk Imigrasi (IOM) PBB telah mencatat adanya 1.126 orang yang tewas pada perjalanan rute tersebut.
Untungnya, dari ketiga penumpang ilegal kapal tanker telah selamat meskipun harus melalui perawatan terlebih dahulu di rumah sakit. Sesuai dengan ketentuan yang berlaku sebagai penumpang gelap yang tidak memiliki izin secara khusus tentu akan dilakukan deportasi untuk dikembalikan ke negara Nigeria dari Spanyol.